Tuesday, January 4, 2011

Merencan Liburan

Tahun lalu, kira-kira seperti kala ini, kami mulai mendo untuk liburan keluarga, ke tempat suamiku diutus tahun sebelumnya.

Kami sadar bahwa biayanya sangat besar persiapannya memerlukan kala banyak. Jika sekadar jalan-jalan ke lain kota sih nggak kepikiran, tapi ini jalan-jalan ke luar negeri, walaupun tapaknya baru bisa sampe Singapura Malaysia. jelas kami bertiga harus giat menabung supaya at least punya uang jajan di negeri orang.

Maka tahun lalu kita bekerja sangat keras menyelesaikan order buku-buku kita terima. Kita juga giat mencari order pesanan kaos seragam supaya ada pembagian dividen sehingga bisa ditabung. Jajan m di luar dikurangi hampir 50%, ternyata itu sangat membantu. Bayangin aja untuk minum saja di resto biasa bisa mencapai 11.000 setiap kali makan, jika 3 x sehari makannya di rumah, berarti ada penghematan 33.000 per hari 900.000 per bulan, belum lagi makannya! Semua bisa dihemat, dihemat lah tahun kemarin.

Puji Tuhan, pertengahan tahun tabungan mulai keliatan hasilnya. Jadi, kami mulai hunting budget ticket melancarkan komunikasi dalam bahasa Inggris bagi anak kami. Karena, dengan kemurahan Tuhan seorang kawan mengundang kami menginap di apartemennya selama di Singapura. Kan mau tidak mau anak kami harus berkomunikasi dengan anak kawan kami itu. Kira-kira September kami mendapat budget ticket luar biasa murah, karena berangkat pulang di hari raya, maka harga tiket dipotong 50%, alahasil pulang pergi kami hanya menghabiskan sekitar 900.000 per orang. Buat bandingan aja, kadang-kadang ke Jakarta dengan Garuda bisa segitu harganya...

September-Oktober kami merancang mau ke mana aja di luar negeri itu. Kalo di Singapura sih kami nggak terlalu khawatir karena sistem transortasinya begitu jelas peta melimpah ruah di mana-mana, lagipula ada kawan kami siap memberi petunjuk. kami khawatirkan adalah di KL karena kawan-kawan tinggal di sana semua menyat dari kota itu. Jadilah, September-Oktober browsing ke mana-mana untuk melihat tempat transportasi selama di KL. Setelah mendapat sedikit gambaran, kita mulai ancang-ancang membuat paspor, karena paspor ini diperlukan untuk memesan tiket bus dari Singapura ke Genting Highlands. November paspor jadi, lalu kita tanya-tanya untuk pembebasan fiskal di bandara.

Sekitar pertengahan November kita mulai aktif di Kaskus mulai posting di bagian travellers sekitar pertengahan Desember. Lalu mulai mencari hotel di KL. Untung ada kawan membantu mencarikan apartemen milik orang Indonesia biasa disew kepada orang Indonesia melancong ke KL. Jadi penginapan di KL beres. Penginapan di Genting pun sudah beres pada bulan ini, karena kawan kami di Singapura segera menguruskan begitu kepastian ke negerinya Genting Highlands didapat.

Akhirnya kami berangkat ke bandara Adisucipto, dengan syarat-syarat udah dilengkapi semuanya. Kali ini perjalanan setengahnya kayak backpacker. Untung udah banyak buku tentang backpacker, jadi ...just go!!!

No comments:

Post a Comment

Search This Blog