Saturday, July 4, 2009

Happy Trip

Pk 03.30 kita membangunkan Jessie Kezia (anaknya temanku temannya Jessie menginap di sini) untuk sarapan sereal, lalu membersihkan diri. Kita pun melakukan hal sama.

Pk. 04.45 kami start menjemput temanku Betty bersama-sama kita mengunjungi mahasiswa sedang praktik kerja di Wonosobo Banjarnegara. Ini perjalanan baru samsek ke kedua kota ini. Karena itu kami berangkat pagi-pagi, supaya pulangnya nggak kemaleman di jalan.

Jalan pagi-pagi saat matahari belum terlihat ternyata sangat menyegarkan. Kita sempat khawatir nggak kuat jalan, soalnya baru bae dari flu berat. Yogya-Temanggung berjalan lancar. Temanggung Par jalanan banyak berlubang lubangnya dalem-dalem. Jadilah kita memelankan si Konde, biar nggak terbanting-banting. Parakan- Wonosobo ibarat perjalanan membelah gunung. Di kiri kanan jalan terlihat gunung Sumbing Sindoro. Pemandangan betul-betul indah. Terasering di mana-mana, rumah-rumah pedesaan tersebar kami melihat pepohonan teh tembakau.

Alhasil Wonosobo dapat dicapai dalam kala 2,5 jam. Kotanya sangat menyenangkan. Serasa Bandung di awal tahun 1982, saat kita baru pindah dari Jakarta. Airnya pun dingin segar. Kalo nggak inget ini adalah kunjungan kerja, pasti kita langsung nyebur deh ke kolam renang, ha...ha...ha...! Oleh tuan rumah kami diajak m soto ayam. Hmm....yummy, pagi-pagi m anget-anget.

Setelah berbincang-bincang, kami melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara. Ini juga gampang banget jalannya, hanya perlu berhati-hati di tikungan-tikungan berbahaya aja. Asal jalannya nggak ugal-ugalan mematuhi tanda garis di aspal, pasti selamat. Tiba di Banjarnegara kurang dari satu jam. Di sini ngobrolnya agak lama soalnya disambi m ayam goreng presto Bandung muantaap. Apalagi, baksonya juga oke punya, legit rasanya enak.

Kami kembali ke Yogya sekitar pk 15.00. Jessie minta berhenti mau memotret sawah terasering. Terus anak-anak pipis dulu di pom bensin. Begitu selesai memotret terasering, hujan mulai turun. Gak lama setelah hujan turun, begitu mau masuk Wonosobo, panas mentari mulai muncul. Tapi begitu menuju Parakan, kabut turun. Seru banget deh jalan kayak begini. Ini juga karena pake si Konde. Kalo pake si Mumun, mmm....mejen! Ada tanj tinggi di daerah Parakan, sampai kita harus pindahkan gigi ke 2, supaya si Konde oke. Tadinya mau kita tekan tombol turbonya, tapi nggak jadi ah, nanti dia melesat lagi, padahal di depan ada truk-truk terpaksa merayap.

Lepas Parakan, masuk Temanggung. Dari situ lancar deh baliknya ke Yogya. nggak ngira, kami terlalu cepat belok kiri menuju rumah Betty. Jadi nyasar, jauuuuh sekali. Mana cuma sendiri di jalan itu, guelaaap sekali. Anak-anak tadinya masih sempet bergurau di belakang. Tau-tau mereka sadar kalo kami tersesat. Udah pada mulai ketakutan, tapi kita Betty tenang-tenang aja. Tau-tau lewat dua motor dengan polisi berpasangan di atasnya. Kita lupa tuh sandi morse s o s, he...he...he..., jadi lewatlah polisi-polisi itu. Ya udah, pake ilmu pas pramuka aja. Akhirnya kami menemukan jalan besar. Nggak taunya itu nembus di Jl. Palagan atas deket rejodani, jauh banget yak! Ha....ha....ha....

Sesampainya di rumah anak-anak mandi air hangat terus nganterin misua deh ke stasiun, dia ada tugas kantor ke Jakarta. Hmm... a thriller at the end of my nice trip.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog