Ketika kala pelan beranjak ke pk 08.30, hujan tak menampakkan tanda-tanda berhenti. Karena itu kami memutuskan tetap nyekar. Karena harus ambil pohon dulu di rumah salah satu kawan, berhubung Jl. Jambon sedang dilebarkan, kami menunggu di depan Kubota.
Dalam dokita kita memohon supaya Tuhan Yesus membimbing kami semua pernah mengalami melihat keteladanan hidup Mas Janni, tetap menyatukan Mel anak-anak custodynya. Suasana sempat mellow dikit, karena tanpa terasa telah berlalu setahun sejak Mas Janni meninggalkan kami semua secara mendadak. Hidup setahun belakangan ini memang berat bagi kami, apalagi bagi Mel harus menghidupi kelima orang anaknya. Di masa-masa inilah kami sungguh meras pertolongan kasih Tuhan. Tanpa penyertaan-Nya, mana mungkin kami bertahan di badai kehidupan menerjang.
Badai itu sudah berlalu, tinggal meneruskan usaha kami sambil terus mengingat-ingat bagaimana teliti rapinya Mas Janni dalam bekerja.
No comments:
Post a Comment