Monday, February 11, 2008

Menyambut Pagi

Entah sejak kapan, kita paling senang menanti ufuk timur. Rasanya begitu nyaman damai melihat semburat oranye muda di langit timur. Koq ya punya rumah ini menghadap ke timur, jadi tiap pagi kita semangat bangun supaya nggak kehilangan momen itu.


Tapi, sejak anak udah mulai sekolah, ketenangan pagi hanya sebatas itu. Biasa, prahara pagi hari. Anakku punya kecenderungan mudah menyerap materi pelajaran di pagi hari. Dia lebih senang tidur cepat di malam hari, lalu bangun pk 04.00 belajar untuk hari itu. Daripada sebaliknya, belajar sampai larut malam terus bangun agak siang langsung berangkat sekolah. Kita sendiri happy-happy aja dengan kebiasaan Jessie ini, karena kita juga orang pagi. Banyak kali kita mencoba menaklukkan diri supaya ketenangan pagi bertahan lama. Dari tekad itu, ada gagal. Itu terjadi kalo dia kelupaan ada peer lumayan banyak. Atau, dia bosan dengan sarapan bubur havermout. Or dia tidurnya kemalaman gara-gara jalan-jalan di malam hari, jadi masih ngantuk. Or jika bukunya kebawa temennya. Banyak deh pokoknya factor bisa ngegagalin kita menikmati ketenangan pagi. Tapi senangnya kalo Jessie kooperatif, tidur nggak terlalu malam, bangun pagi dengan tubuh segar siap sekolah. Makannya juga gampang. Wuaah…, itu paling enak. Kayak hari ini, he…he…he…


Syukurlah, hal ini mulai jadi kebiasaan. Apalagi setelah pulang dari Jakarta, Jessie selalu pamit ke sekolah begini, “Good bye Mom, I love you…” Lalu dia dengan lincah turun dari mobil dengan muka berseri-seri menuju kelasnya. Kalo kita sampe kelupaan menjawab, dia terus mengulanginya.


Selamat datang, pagi. It’s really a morning glory. Nggak setiap pagi menyenangkan, jadi kita sangat menikmati pagi menyenangkan.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog