Sunday, May 13, 2012

Pengalaman Baru

Sebulan lalu, aku, misua adik iparku berbincang-bincang soal pekerjaan sampingan, cocok untuk full time mom or nggak mengganggu pekerjaan utama. Selama ketemuan keluarga itu, pembicaraan intensif dilakukan terus, di kolam renang, di lobby hotel, di mobil, di segala tempat deh. Maklum, ketemuan kayak gini bisa diitung pake jari, karena kerjaan misua repot sekali, jarang-jarang ada kala senggang di Jakarta.

Pulang dari sana, termotivasi malah aku, tadinya sih kita cuman ngedengerin aja. Jadi, kita set up semuanya deh. paling susah itu nentuin produk dipamerin di tokoku. Kalo kelengkapannya relatif mudah walau jalannya panjang.

Adalah suatu ketepatan. Pas ngumpul sama ibu-ibu kala nungguin Jessie les tari, ada salah satu kawanku bercerita tentang usaha sampingannya di Yogya di Bondowoso. Barang Yogya dia jual ke Bondowoso sebaliknya. Tiba-tiba dia nyeletuk soal craft, bagaimana dia memaketkan berkarung-karung craft bolak-balik ke dua kota tersebut. Akhirnya, kita janjian deh sama dia ke suplier craft di desa pinggiran Yogya.

Selaen itu, kita teringat salah satu temanku memang punya sentuhan etnik di karya-karyanya. Kita ke rumahnya, ngomong sana sini, lalu dia mau jadi suplierku untuk home decor.

Kita merasa kedua jenis barang itu cukuplah untuk sementara, kecuali jika ternyata bisa berkembang lebih jauh lagi, baru dicarikan suplier lainnya.

Kalo kita renung-renungkan kenapa mau mencoba hal baru ini, padahal kegiatan udah seabreg-abreg, ya karena curiousity itu. Nothing to loose kan kalo untuk mencoba. Semua kan made by order. Lagian, dari kegiatan ini kita juga bisa menabung untuk biaya kuliah semester depan. Semester ini kita hanya ambil satu mata kuliah karena untuk in reiyen setelah lama nggak masuk kampus. Kalo berhasil, semester depan bisa dua mata kuliah, itu berarti kita harus nyiapin sekitar tiga jutaan. Nah, jangan sampai asap dapur nggak ngebul karena ngeberatin biaya kuliah, jadi harus ada usaha lainnya.

penting ada keseimbangan. Mudah-mudahan kita dimampukan Tuhan menyeimbangkan semua: keluarga, pelayanan, pekerjaan pengembangan diri.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog