Saturday, February 14, 2009

Anak Kecil

Sepanjang kita terjun di pelayanan, jarang sekali, bahkan nggak pernah kita menaruh perhatian pada pelayanan anak kecil. Selain karakter pribadiku rupkita kata banyak orang galak abizz, pelayanan ini menurutku sangat krusial. Melayani mahasiswa jauh lebih gampang dibanding mengajar anak sekolah Minggu memahami Alkitab. Jiwa mereka masih halus sangat rentan dimasuki paham-paham menyimpang dari kebenaran Alkitab.

Minggu lalu saat mengantar order kaos, guru sekolah minggu curhat. Katanya di pos itu dia hanya sendirian mengajar, nggak ada bantu, padahal hadir lebih dari 20 anak. Kita masih inquiry terus ke guru ini tentang sekolah minggu itu. Biasalah, jika biasa wawancarain orang, bawaannya kan kepengen tau sebener-benernya. Dari hasil ngobs itu memang kondisinya menyedihkan.

Entah kenapa, tiba-tiba aja kita bisa nyeletuk untuk mencoba hadir dulu di sana melihat kondisi ada. Pikirku, nekat juga nih. Pengalaman mengajar anak sama sekali nol, kecuali mengajar Jessie, kata misukita kayak pangkostrad mengajar anak buahnya, ha...ha...ha...!

Akhirnya kita datang mempelajari situasi minggu lalu. Asli, itu dunia asing samsek. Kita hanya bisa senyam-senyum melihat kelakuan anak-anak beraneka, kayak gado-gado gitu deh. Ada nguap, ada memandang kosong entah ke mana saat diajak bernyanyi, ada ngobrol sendiri, dll. Kesanku sih kita musti kuat-kuatin tekad kalo memang dibutuhkan di sini untuk terjun. Ceritanya kita ngernet dulu, baru bisa jadi sopir.

Hari ini kita datang ke sana. Anaknya cuma 3, berempat sama Jessie. Guru lain belum ada datang. Langsung otakku nyari-nyari stok permainan masih kita hafal. Syukurlah tak lama kemudian datang guru sepasang suami istri. Lalu berjalanlah sekolah minggu hari ini. Kali ini kita banyak merenung sambil mendengarkan rekanku mengajar, betapa perlunya kita menundukkan diri pada kuasa Ilahi agar bisa mengantarkan anak-anak ini mengenal Tuhan Yesus. Betapa pentingnya juga kita memiliki hubungan intim mesra dengan Tuhanku, supaya anak-anak ini juga tahu gimana mengalami Tuhan di dalam kehidupannya. Banyaklah harus kita perbaiki di dalam spiritualitasku.

Bukannya anak-anak belajar dari aku, malah kita lebih dulu belajar dari ketulusan mereka, ketaatan mereka kesetiaan mereka. New adventure...

No comments:

Post a Comment

Search This Blog