Tuesday, September 2, 2008

Dissappeared

Di Yogya ini banyak usaha kecil-kecil entah bagaimana bisa menghidupi dirinya. Mulai dari usaha jasa kayak kita sampe outlet rosok. paling banyak memang usaha makanan. Kata orang, buka usaha makanan itu kayak nambang emas. Pasti banyak pembelinya, pasti laris, pasti menghasilkan. Kalo nggak punya warung permanent, ya getok tular, dari mulut ke mulut.

Namun, kenyataannya nggak selalu begitu. lenyap juga banyak. Kurun kala setengah tahun ke belakang, ada satu warung yamie ayam tutup, padahal lokasinya nggak jauh dari jalan besar.

bikin kita lumayan gelo, sedih, kasihan berbagai perasaan tak enak lainnya adalah seorang ibu dengan 2 anaknya masih kecil, buka warung m di emperan toko. Lokasinya di Jl. Magelang, dekat sekali dengan gang rumahku. Kadang-kadang kita m or beli di dia. Kita juga nggak tau namanya, hanya sebagai ibu juga mencari nafkah, kita iba melihat anak-anaknya dibawa ke sana untuk ikut berjualan. Kalo di toko mapan sih nggak heran, tapi ini di emperan toko. Kadang-kadang anaknya bawa buku pelajaran. Makanan dijualnya sangat spesifik, makanan rumah B2. Ada iga bakar, sayur asin, B2 kecap, dll home cook.

Karena kita sekarang jarang m di luar, jadi nggak memperhatikan lagi gimana jualan si ibu tadi. Dua hari lalu, tiba-tiba koq kita pengen ngelongok tempat jualannya. Dissapeared!!! Udah nggak berbekas. Emperan itu sekarang sepi gelap. Yaah…, hilang deh salah satu langgananku. Dia emang bukan siapa-siapaku, namanya pun kita nggak tau, tapi tutupnya sebuah tempat usaha, cukup mengenaskan bagi aku. Zaman susah sih.

Moga-moga aja dia bertahan bisa buka lagi usaha lainnya lebih menjanjikan.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog