Thursday, September 25, 2008

Akhirnya Selesai

Pertengahan bulan lalu aku ketiban sampur, diminta bikin kalender tahunan untuk gerejaku. Kagetnya alang kepalang, soalnya kalender itu kan bukan maenanku sesehari. Kita nggak punya gambaran samsek soal disain kalender. Begitu diberitahu, biasaa…….kita berusaha menolak, menghindar, mengemuk banyak alasan akhirnya keluar deh aji mumpungku: kita nggak pengalaman. Persis kayak Musa kala ketiban sampur jadi pemimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.

ngomong ke kita nih rada nekat, rayuannya maut deh, tapi bikin kita luluh adalah suaranya memelas. Lalu terba mukanya kelelahan mengurus ini itu. Akhirnya kita takluk menyat kesanggupan dengan bimbang hati. Lhah, waktunya mevetzz sodara-sodara. Untunglah ada kawan mengulurkan tangan membantu. Dia bikin draf kasarnya, alias gambarannya kayak apa. Dia juga bantuin nyari di antara anak-anak pemuda bisa disain grafis. Abis itu kita nyari-nyari percetakan, survey harga.

Pra persiapan kalender selesai, omong-omong sama anak pemudanya udah oke, tinggal nyari foto komisi-komisi. Kalo bukan karena bantuan sekretaris kantor, wuaahh…mana jadi!. Mulailah kita si disainernya berkutat dengan layout tetek bengek lainnya. Kira-kira seminggu, draf contoh jadi, kita majukan ke sidang bidang. Disetujui, langsung digarap nonstop. Dalam kala 12 hari foto terkumpul semua

Tiga hari kemudian, edisi lengkap jadi. Kita bawa draf lengkapnya ke bidang tunjukkan ke beberapa pendeta untuk minta masukan. Begitu koreksi jadwal selesai, disainernya ke rumah kami garap abis-abisan kerj koreksi dari halaman ke halaman. Alhasil, tiga jam deh dia di rumahku. Tepat pk 18.00 kalender siap naik cetak.

Lega deh bisa selesai, abis ini pertama kali kita kerja nanganin kalender. Kalo bukan karena pertolongan banyak orang, nggak bisa deh jadi. Sekarang tinggal ngelobi percet supaya bisa order ulang kalo stok kalender nanti kurang.

Satu lagi deh ketrampilanku tambah. Heran ya, banyak orang bilang sesudah 40, kemunduran mulai terlihat sedikit demi sedikit. Kita malah kebalikan. Sesudah 40 taon malah banyak kemajuan. Ditambahkan Tuhan kebisaanku satu demi satu. Ya cuma itu, mau nggak percaya sama bimbingan-Nya. Kita cenderung berontak sama manyun-manyun bibir berucap, “Emoooh…” Tapi dengan berbagai orang kesempatan DIA menenteramkan pemberontakanku memperlihatkan hasilnya kalo kita taat.

Satu lagi akhirnya selesai adalah pengurusan PBB. Ini juga takes a lot of time. Kalo ini sih bukan kita ngerjain, tapi developernya. Soalnya pake acara perbaikan kesalahan luas bangunan segala. Itu bikin urusannya jadi lama. Seneng aja last minute, selesai semua.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog