Sunday, September 7, 2008

Terharu

Nggak nyangka, hari ini kita melihat anak kami pertama kalinya melayani di kebaktian dewasa. Latihannya sih udah sejak tiga minggu lalu, abis kelas sekolah minggu. Dia nyanyi sama temen-temennya di depan mimbar besar. Emang, kala dia latihan nyanyi di rumah, kuping sampe pengeng deh. Terus nanya berulang-ulang, “Koq mami nggak tau lagu tabuh gendang? Ini kan dari KJ?”

Gelengan kepalkita semakin bikin dia tambah semangat nyanyinya, maka lengkaplah kepengenganku, ha…ha…ha…

Ceritanya Komisi Anak mencanangkan September secara khusus sebagai bulan pelayanannya. Kita juga kurang tau kenapa, paling ultah komisinya di bulan September. Nah, anak-anak diminta melayani sesuai dengan kelasnya. Kelas 3 dan 4 kebagian melayani di kebaktian Minggu siang. Tiba-tiba aja kita terharu kala liat Jessie naik altar, menempatkan dirinya di antara teman-temannya mulai bernyanyi mengiringi nyanyian jemaat. Nggak tau kenapa, padahal dia udah biasa pentas, tapi belum pernah kita terharu kayak gini. Wah, payah kalo udah gini. Padahal, tiba-tiba kita disuruh membaw doa syafaat sebagai wakil orangtua. Takunya suarkita bergetar pas berdoa di depan.

Untunglah khotbahnya pendeta menyegarkan, jadi emosiku reda. Kalo kita renung-renungkan lagi, mungkin karena Jessie dilibatkan dalam pelayanan. Cara ini bisa memupuk kecintaannya pada Tuhan Yesus. Memang di rumah diajarin Tuhan Yesus nyata hadir di kehidupan sehari-hari, tapi performance begitu bisa bikin dia merasa dihargai. Terus ekspresi wajahnya itu bikin hatiku mak nyoss, kayak sungguh-sungguh aja.

Yah, kita melihat Jessie semakin besar. Dokita nggak banyak-banyak koq, supaya semakin besar dia semakin berkenan di hadapan Tuhan sesamanya. Semoga Tuhan menguatkan kami, orangtuanya, untuk mengemban tugas mulia ini

No comments:

Post a Comment

Search This Blog