Thursday, November 27, 2008

Ini bukan dongengnya Harry Potter, tapi betulan. Tentu aja dimaksud naga di sini adalah naga di dalam per-shio-an. Konon, naga adalah salah satu shio besar, karena itu sifatnya juga besar. Besar ambisinya, besar ngamuknya, besar ngambeknya, besar gembiranya, besar marahnya, besar terharunya, segala besar-besar.

Pengalaman ngegedein anak naga kujalani dengan terantuk-antuk. Papinya udah lihat sifatnya dari kecil, yaitu nggak bisa dikerasin. Hanya dalam keseharian, carkita membesarkannya seperti panglima angkatan bersenjata. Kata denger pendengarannya sangat tajam, nada suarkita itu tinggi, selalu dengan nada memerintah mendesak sampai ke batas kesabaran orang. Apalagi…, kita punya bawaan kolerik sangat kuat.

Hasilnya? Jadilah anak semata wayangku sangat gembira, gampang ngambek, super duper ngeyel. Mungkin karena dia tahu kemampuan otaknya sedikit extraordinary, jadi kalo dibilangin ngeyel alias selalu membantah. Nah, di dekatnya adalah ibunya calon panglima, ha…ha…ha…, alhasil kebany metodenya menang-kalah. Nggak semua anak shio naga gliyak-gliyak or high energy. Ada juga anak shio naga tenang, kalem, pikirannya dalam. Tapi, kan ada pepatah bahwa buah jatuhnya nggak jauh-jauh dari pohonnya? Anak naga kita ini juga lebih dominan koleriknya dibanding melannya.

malam kita disadarkan sama misua kalo cara ini membawa bencana saat si anak besar mulai mandiri. Bisa-bisa dia kabur dari rumah, or nggak mau dengerin ortunya. Ini berarti kita harus kembali mempelajari bagaimana menjadi orangtua efektif plus analisa transaksional. Jadi ujung-ujungnya bukan duit tapi belajar!

No comments:

Post a Comment

Search This Blog