Monday, November 3, 2008

Sekejap Melintas

Minggu lalu kita nganterin kongsiku sekeluarga pulang sekolah, soalnya something wrong sama mobilnya.

Tiba-tiba dia membaui bajuku. Kita jadi ngerasa agak-agak gimana gitu, soalnya kongsiku ini matanya tajam, penciumannya juga. Koq jadi kayak werewolf ya, hii…., tapi itulah kelebihannya.

“Kenapa Mel, something wrong?”

“Nggak, koq kita nyium bau rokoknya Mas Janni. Makanya kita cium bajumu. Tapi ternyata bukan.”

“You missed him very much, aren’t you?”

“Yes, true. I missed him.”


Kayak gitu kali ya kalo merindukan kekasih hati sudah tiada? Kala cerita ke misua, dia langsung merinding! Kalo kita sih mencoba menyerap aja momen kayak gitu. Pengalaman-pengalaman unik dengan orang-orang ditinggal mati kekasih jiwanya banyak kita alami.

Selaen pengalaman di atas, di kost kita dulu juga begitu. Anaknya induk semangku baru aja meninggal dikubur 4 hari. Minggu siang itu kita salah satu anaknya m bersama. Setelah m sendok garpu masih diletakkan di dekat gelas, lalu kami ngobrol ngalor- ngidul ceritain papanya semasa hidup. Tiba-tiba dia sadar ada aneh pas mau nyuci sendok garpu. ilang sendoknya. Dicari ke kolong-kolong, tetep nggak ketemu. Lalu sambil merinding dia ngomong gini, “Mbak Ian, papa datang, papa datang. Dia ambil sendokku.” Misteri itu nggak pernah terpecahkan sampai sekarang. Setelah itu nggak pernah lagi Mas Ari dateng-dateng.

Tapi…, kita nggak bakalan mau kalo disuruh memperdalam ilmu itu. Nggak enak rasanya. keliatan-keliatan mata biasa aja deh!

No comments:

Post a Comment

Search This Blog