Monday, June 23, 2008

Ciecie apa Kakak?

Kita mendapat tugas supervisi lapangan ke Kartasura. Ya seneng, ya deg-degan. Seneng karena jalan-jalan adalah kesukaanku. Deg-degannya karena kita belum pernah nyetir sejauh Kartasura. Jam terbang luar kotkita baru sampe Magelang.

Teman seperjalananku juga ibu-ibu juga bawa anak perempuannya. Pertama kenalan mereka seperti anak-anak umumnya, malu-malu pengen tau. Seperempat jarak tempuh komunikasi masih sebatas tawar menawarkan makanan minuman. Mulai akrab kala temannya Jessie, Ata, minta boneka buat tidur. Ternyata nggak bawa boneka kesayangan jadi masalah juga, padahal sebelumnya udah ditanya sama mamanya: ok nggak kalo boneka kesayangannya kelupaan. Tiba-tiba kita ingat kalo tadi pagi Jessie belon nurunin boneka berang-berangnya dari mobil. Dibuat bermain sama Kezia kala nganterin Kezia pulang. Jadilah mereka bermain boneka-bonekaan.

Di tengah serunya bermain peran, Jessie nyebut dirinya Ciecie, terus Ata terdiam bingung. Jadi keluar deh pertanyaan begini, “Lhoh, kamu manggil kita apa ya? Ciecie apa kakak?” Spontan kita lagi nyetri sambil iauber-uber bus antarkota tertawa terbahak-bahak. Bingung juga akhirnya anakku ini.

Dari kecil kita membias Jessie memanggil orang lebih tua dengan sebutan kakak. Ini untuk mengantisipasi kalo dia bertemu dengan orang dari berbagai suku bangsa, kan udah terbiasa dengan panggilan dimengerti semua orang. Lalu, dia sekolah kebany keturunan Tionghoa. Panggilannya mulai bervariasi. Dia mulai mengenal panggilan Ciecie, artinya kakak perempuan. Kadang-kadang muncul dialek Hokiannya dengan menyebut dirinya Cici, artinya juga kakak perempuan.

Sekali ini dia bertemu dengan temanku punya suami berdarah Jawa. Otomatis panggilan di rumahnya kakak. Tapi kita merasa Jessie belum terbiasa dipanggil sebegitu sering dengan, “Kak, kita pura-puranya maen tarik tambang yuk?” “Kak, nanti kalo kita namain bonekanya si Cimut boleh nggak?” “Kak….” “Kak….” Selama ini kan dia manggil kakak ke orang lebih tua.

Sekali ini dia jadi kakak. Sebuah pengalaman unik buatnya semoga bisa memperkaya nuansa jiwanya.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog